Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad memberikan keterangan pers, Selasa (9/11/2021). Gubernur Ansar menyatakan petugas tidak perlu memaksa para lansia yang tidak ingin divaksin, namun tetap memberikan pemahaman terhadap pentingnya vaksin COVID-19. (Foto oleh: Asikk3)

Tanjungpinang- Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyatakan petugas tidak perlu memaksa para lansia yang tidak ingin divaksin karena tidak baik.

"Kalau tidak mau, petugas kesehatan harus tahu alasannya apa? Jangan memaksanya, melainkan beri pemahaman," kata Ansar, di Tanjungpinang, Selasa (09/11).

Ansar mengatakan jika para lansia yang sudah diberi pemahaman tentang vaksin itu tetap tidak mau juga disuntik vaksin, maka petugas tidak perlu memaksanya. Petugas harus terus bekerja untuk menyuntik vaksin kepada lansia.

"Masih banyak (lansia) yang masih disuntik. Tentu itu harus diutamakan," ucapnya, yang juga mantan Bupati Bintan dua periode.

Ansar mengemukakan Satgas Penanganan COVID-19 Kepri terus berupaya meningkatkan jumlah lansia untuk divaksin, karena itu salah satu indikator yang mempengaruhi level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

Saat ini, Kepri masih bertahan pada level I PPKM. Namun persentase lansia yang sudah divaksin masih perlu ditingkatkan.

"Pusat menerima laporan vaksinasi untuk lansia masih relatif rendah karena itu kami akan meningkatkannya," katanya, yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kepri.

Ansar mengatakan kendala-kendala yang dihadapi dalam melakukan vaksinasi untuk lansia harus terjawab. Pemprov Kepri pun tidak dapat menangani permasalahan ini sendiri, melainkan butuh sinergisitas antara pemerintah kabupaten dan kota.

"Kami segera diskusikan permasalahan ini dengan bupati dan wali kota untuk memperoleh jawaban atau solusi," katanya.

Ia mengatakan target vaksinasi dosis pertama untuk lansia atau yang berusia di atas 60 tahun mencapai 59.036 orang, namun baru terealisasi 67,76 persen. Sedangkan target vaksinasi dosis kedua untuk lansia mencapai 48,14 persen.