TANJUNGPINANG- Sejumlah usaha terpaksa menerima dampak penyebaran virus corona. Mulai dari usaha rumah makan dan kedai kopi, hotel, transportasi, jasa pantun pernikahan, hingga event organizer yang menggelar outbond. Setidaknya transaksi puluhan juta terpaksa dibatalkan.

“Kalau pantun pernikahan masih ada. Dalam 10, masih ada dua yang minta dipantunkan. Padahal kami sudah sarankan tak usah pakai pantun. Tapi ada juga yang masih mau pakai pantun. Kita pun sebagai pemantun, ragu juga,” sebut Al Naziran Syaputra, Pemantun Pernikana di Tanjungpinang, Rabu (8/4).

Walaupun tak boleh menggelar resepsi, pernikahan masih bisa dilakukan di rumah. Namun peserta akad nikah hanya dibatasi 10 orang saja. Yaitu dua orang pengantin, empat orangtua, dua orang saksi serta masing-masing satu orang dari KUA dan forografer.

“Kalau ada pemantun, terpaksa dikondisikan. Itupun duduknya diatur jaraknya. Juga harus pakai masker semuanya,” tambah pria yang akrab disapa Al ini. Tak sedikit jasa pantun pernikahan yang dibatalkan karena pandemic corona ini.

Tak hanya jasa pantun saja, Al yang memiliki usaha event organizer outbond ini juga terpaksa membatalkan kegiatan. Mulai dari Maret hingga April ini, ada tujuh kegiatan outbond yang terpaksa dibatalkan.

“Mereka sudah ada yang bayar DP. Tapi karena ada force majeure, kita kembalikan DP-nya,” sebut Al. Untuk tujuh kegiatan tersebut, ia kehilangan sekitar Rp 40 juta penghasilan kotor. Sedangkan untuk kegiatan setelah Idul Fitri yaitu pada Juni, masih ditunda.

“Untuk yang setelah Juni masih ditunda. Kalau yang mau daftar untuk setelah Juni, masih bisa keep tanggal. Tapi tak bisa dipastikan juga pelaksanaannya, kita lihat kondisi. Untuk setelah Juni, ia juga masih menerima konsultasi outbond,” tambah Al.

(Novyana)