Wisatawan berswafoto di kawasan pariwisata di Kabupaten Bintan. Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau menyatakan rencana pelaksanaan "travel bubble" di Lagoi, Kabupaten Bintan dan Nongsa, Batam mendapat dukungan dari seluruh kementerian terkait. (Foto oleh: Asikk3)

Tanjungpinang- Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau menyatakan  rencana pelaksanaan "travel bubble" di Lagoi, Kabupaten Bintan dan Nongsa, Batam mendapat dukungan dari seluruh kementerian terkait.

Kadis Pariwisata Kepri Buralimar, di Tanjungpinang, Senin (20/09), mengatakan, dukungan tersebut disampaikan sejumlah perwakilan dari kementerian terkait  rencana pembukaan "Travel Bubble" di Bali, Bintan dan Batam, yang disampaikan dalam rapat daring.

"Bali, Bintan dan Batam akan ditetapkan sebagai 'pilot project Travel Bubble' di Indonesia. Saya mewakili Pemprov Kepri dalam rapat itu menyampaikan kesiapan Lagoi dan Nongsa menerima wisman, terutama dari Singapura," ujarnya.

Salah satu persoalan yang dibahas dalam menyongsong pelaksanaan "Travel Bubble" yakni Permenhumham No. 34/2021  tentang Pemberian Visa dan Izin Tinggal Keimigrasian dalam Masa Penanganan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Berdasarkan peraturan itu, Pemerintah Indonesia sampai hari ini belum membuka pelabuhan internasional. Karena itu perlu dilakukan penyamaan persepsi pada setiap pemangku kepentingan untuk menyamakan pesan pada  diseminasi  informasi yang perlu dilakukan.

"Kemenpar akan berkoordinasi dengan kementerian terkait untik menyelaraskan kebijakan agar wisman dapat masuk ke Bintan dan Batam," ucapnya.

Selain permasalahan itu, Buralimar mengemukakan, pemerintah pusat saat ini masih menyusun draf nota kesepahaman untuk disampaikan kepada Pemerintah Singapura. Pemerintah Indonesia-Singapura ingin memastikan  "Travel Bubble" dilaksanakan sesuai protokol kesehatan. 

Jaminan tersebut tidak hanya sekadar lisan, melainkan sudah dipersiapkan sejak awal di kawasan wisata berskala internasional seperti di Lagoi, Bintan. Contohnya, di Lagoi sudah memiliki alat PCR, digital "tracing", serta pihak pengelola wisata di Lagoi bekerja sama dengan RSUP Kepri dan Rumah Sakit Khusus Infeksi di Galang, Batam.

"Keamanan dan kenyamanan wisman juga sudah dipersiapkan. Kami siap menyalurkan data-data yang dibutuhkan pemerintah pusat," katanya.