(foto oleh: Asikk3)

TANJUNGPINANG- Disaat banyak sektor dihantam pandemi Covid-19, dunia digital khususnya di Kepri malah tumbuh signifikan. Mulai dari perputaran uang di sector belanja menggunakan aplikasi, hingga meningkatnya frekuensi pertemuan daring (video conference). 

“Transaksi keuangan di BI (Bank Indonesia) itu kita naik 350 persen. Go Food, Bukalapak, semua dengan online. Pembelajaran melalui zoom, membuat transaksi digital meningkat. Terutama pembelian paket-paket internet secara digital itu,” sebut Zulhendri, Kepala Dinas Kominfo Kepri, Kamis (12/8).

Diduga peningkatan ini dikarenakan pandemi Covid-19. Dimana orang mengurangi pertemuan tatap muka, hingga perdagangan banyak dilakukan secara digital. “Dulu susahnya setengah mati mau mengajak orang pertemuan daring. Sekarang ini, dari anak-anak TK sampai nenek-nenek pun pertemuannya melalui zoom meeting,” sebut Zulhendri. 

Di lingkungan Pemprov Kepri sendiri, terjadi peningkatan aktifitas video conference. Malah perhelatan-perhelatan besar di Provinsi Kepri, mulai dilaksanakan secara virtual. Seperti pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadist (STQH) 2021, Juli lalu. 

Pelaksanaan rangkaian Peringatan HUT RI ke-76 sebagian besar juga dilaksanakan secara virtual. Untuk mulai dari menyaksikan pidato presiden, hingga pelaksanaan upacara dari Gedung Daerah dan Istana Negara.

“Untuk tanggal 17 Agustus saja, ada empat kali acara virtual. Dua kali upacara penaikan dan penurunan bendera dari Gedung Daerah. Dua kali acara video conference dari Istana Negara. Diluar itu, ada peningkatan signifikan pada permintaan fasilitasi zoom meeting,” sebut Deri Noverlian, Plt Kabid E-Government pada Dinas Kominfo Kepri.

Saat ini untuk skala besar, ada empat lokasi yang dapat digunakan untuk pertemuan daring. Yaitu di Lantai 4 Gedung A Kantor Gubernur Kepri, Aula Wanseri Beni, Gedung Daerah dan juga Graha Kepri. Kedepan, rencananya akan dilakukan penambahan perangkat untuk mengakomodir kebutuhan pertemuan secara daring.

“Terjadi percepatan transformasi digital di Kepri. Seharusnya 2024 target kita, di 2021 sudah terjadi karena situasi. Nambah, termasuk untuk live streaming, kita kewalahan menyewa orang terus. Tadi diskusi sama Humas, katanya mereka bisa menyiapkan, apa yang kurang kan kita adakan. Nanti kita siapkan tenaganya, nanti setiap OPD kita latih untuk menggunakan zoom. Jadi tidak harus tergantung sama Kominfo lagi,” sebut Zulhendri.

Untuk OPD yang membutuhkan jaringan stabil dan cukup besar untuk keperluan pertemuan daring (zoom meeting), dapat mengajukan penambahan melalui Kepri Cyber System (KCS). “Nanti kita bisa kasih ID-nya dan kalau perlu bisa kita bantu pengaturan perangkatnya,” tambah Deri.