(Foto oleh: Asikk3)

TANJUNGPINANG- Tidak sedikit orangtua dan siswa yang berharap, sekolah tatap muka dapat segera terlaksana. Gubernur Kepri menyebut sekolah tatap muka dapat dilaksanakan Oktober mendatang. Saat ini sedang dibahas pelaksanaan yang ideal, agar tidak terjadi penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.

“Tatap muka di Oktober. Kenapa kita tetapkan Oktober, agar kita punya waktu untuk membahas sama semua kelapa daerah. Supaya dari hulu ke hilir itu pendidikan betul-betul dikontrol. Mulai dari anak datang, anak belajar, sampai anak pulang,” ujar Gubernur Kepri, Ansar Ahmad usai menyerahkan bantuan bagi masyarakat dari Baznas Kepri, Rabu (8/9).

Kemungkinan, untuk mengontrol siswa selama proses belajar tatap muka di sekolah, akan dibentuk Satgas (Satuan Tugas) di sekolah-sekolah. Nantinya Satgas akan ditempat di setiap kelas, untuk mengingatkan siswa agar terus menerapkan protokol kesehatan.

Para siswa dan guru tingkat SLTP dan SLTA yang melakukan belajar tatap muka, harus yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19. “Yang boleh mengikuti untuk level SMA dan SMP yang sudah wajib vaksin, yang mereka sudah mengikuti vaksinasi. Termasuk tenaga pengajar. Kecuali ada alasan klinis,” sebut Gubernur.

Pemprov Kepri akan menanyakan kepada Pemerintah Pusat, apakah tenaga pengajar dapat diberikan vaksinasi dosis 3 atau booster. Apalagi saat ini vaksin moderna masih banyak, setelah digunakan untuk dosis 3 atau booster bagi tenaga kesehatan dan tenaga pendukung.

“Maka kita mau Tanya dulu, kalau boleh guru-guru, kemudian seperti petugas LP, petugas di pelabuhan kalau boleh menggunakan untuk booster, kita pakai. Tapi kalau tidak, kita berikan untuk masyarakat tapi kita bagi dua dosis. Kalau tak nanti tak ada jaminan datang lagi, tak mungkin dosis duanya beda-beda,” ujar Gubernur.